Rabu, 11 Maret 2015

Indahnya Air Terjun Lembah Anai Sumatra Barat



     Cagar alam Lembah Anai merupakan sebuah kawasan hutan lindung yang berada di Sumatra Barat. Daerah ini memiliki banyak sekali hutan tropis yang lebat dengan beraneka ragam flora dan fauna. Hutan yang terletak di jalan Padang-Bukittinggi, lebih tepatnya melintasi Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Padang Pariaman.  Kawasan hutan ini ditetapkan sebagai kawasan konservasi cagar alam, semenjak pemerintahan kolonial Belanda pada tahun 1992. Saat itu, kawasan yang ditetapkan sebagai cagar alam ini memiliki luas wilayah sekitar 221 ha dan masih dipertahankan hingga saat ini.

    Banyak sekali pesona indah yaing bisa didapatkan di dalam Cagar Alam Lembah Anai ini termasuk kekayaan flora dan fauna yang langka. Keindahan alam yang dapat disaksikan yaitu, tiga air terjun dan satu telaga yang airnya berwarna kebiru-biruan. Ketiga air terjun tersebut berada di bagian barat Cagar Alam Lembah Anai.



     Air terjun yang menjadi simbol Lembah Anai bahkan Sumatera Barat terletak di pinggir jalan lintas tersebut, dan dikenal sebagai Air Terjun Lembah Anai. Sementara dua air terjun lainnya masih tertutup oleh hutan, sehingga belum banyak dikenal oleh wisatawan. Bagi para wisatawan yang ingin menyaksikan dua air terjun tersebut dapat menempuh perjalanan sekitar 15 menit dari lokasi Air Terjun Lembah Anai.

     Untuk para pelancong yang masih penasaran dengan keindahan panorama telaga juga dapat melihatnya dengan menempuh perjalanan 15 menit dari tepi jalan raya. Namun demikian, meski tak sempat menelusuri hutan lindung Lembah Anai, wisatawan bisa menikmati pesona yang ada di luar yang terlihat dari jalan raya. Selain Air terjun Lembah Anai yang menerobos bukit-bukit terjal dan jatuh tepat di sisi jalan yang menjadi pemandangan yang memanjakan mata.


     Dari sisi jalan raya dapat pula kita lihat air Sungai Batang Anai yang mengalir dari Gunung Singgalang di sisi utara, dan anak-anak sungai dari Gunung Marapi. Pemandangan Lembah Anai sungguh memikat. Tak sulit menemukan pohon dengan batangnya yang sebesar lingkaran sumur. Akar-akar pohon yang menjuntai bisa kita nikmati di depan mata. Di tengah rimbun pohon dan jalan yang berliku-liku, kita akan melihat pula rel kereta membentang di antara bukit, tepat di atas jalan. Sangat menarik dan mempesona. Kontur jembatan rel kereta api di Lembah Anai akan mengingatkan kita pada jembatan yang sama di Purwakarta, Jawa Barat, jika kita melintasi jalan tol Cipularang.

     Ada beberapa jembatan kereta di Lembah Anai, salah satunya jembatan plat baja sepanjang 50 meter yang sangat tinggi karena harus melintasi kawasan hutan Lembah Anai dan Sungai Batang Anai yang ada di bawahnya. Meski kurang terurus karena sudah tidak dipakai, jalur kereta ini masih utuh bentuk fisiknya. Kabarnya, jalur kereta di Lembah Anai ini akan direvitalisasi. Semoga saja segera terealisasi. Jika berkunjung ke Lembah Anai, sebaiknya jangan ketika musim hujan. Kata orang Minang, Sungai Batang Anai itu temperamental. Meskipun cantik ditatap mata, tapi sangat ganas kalau sudah marah. Bila hujan lebat tiba, airnya bukan saja meluap luber ke jalan, tapi juga merobohkan tembok jika kekuatannya sedang maksimal. Jadi, jangan heran jika lalu lintas di jalur ini tiba-tiba macet berkilo-kilo jika Sungai Batang Anai sedang marah.

Jadi, jika berniat melintasi dan menikmati Lembah Anai, datanglah ketika cuaca bersahabat.

Yuk para traveller silahkan di coba tempat wisata ini jika penasaran, Selamat Berpetualang.



Keindahan Danau Biru Dan Sejarahnya Dolo Tinggi Raja Sumatra Utara


     Sebuah Cagar Alam Tinggi Raja Tinggi Raja yang terletak di Desa Tinggi Raja, Kecamatan Silau Kahen Kabupaten Simalungun Sumatera Utara merupakan salah satu tempat yang patut dikunjungi untuk memanjakan mata. Daerah terpencil, yang jauh dari hiruk pikuk masyarakat kota, banyak yang tidak menyangka terdapat tempat yang menakjubkan seperti Tinggi Raja. Bahai mutiara dalam lumpur. Itulah ungkapan yang cocok sebagai gambaran keindahan Kawah Putih Tinggi Raja. Bisa dipastikan siapa saja yang melihatnya, akan dibuat ternganga dan terbelalak. Kaget, kagum, terpesona, hingga tak percaya. Di sebuah tempat yang sangat terpencil ada surga terserak.

     Kawah Putih Tinggi Raja memiliki sumber air panas yang berasal dari bukit-bukit kecil di daerah tersebut. Air panas ini mengalir ke sunga, Bah Balakbak yang berbatu dan berair jernih dan sejuk. Di sini pengunjung bisa mandi pada pertemuan air panas dan air dingin yang sangat nikmat sebagai hasil proses alam.


     Tidak banyak orang yang tahu terhadap tentang tempat ini, kira-kira sekitar 5 tahun yang lalau, bukit kapur itu benar-benar seputih kapas atau salju. Terhampar luas kontras dengan langit yang berwarna biru dan pepohonan yang berwarna hijau. Namun, kini bukit kapur itu sudah mulai menghitam akibat reaksi oksigen di udara.

     Penduduk setempat memiliki legenda tersendiri dalam proses terbentuknya bukit kapur dan Kawah Putih Tinggi Raja ini. Penduduk sekitar mengisahkan puluhan tahun silam penduduk Tinggi Raja menanam padi beramai-ramai. Setelah prosesi menanam padi selesai, masyarakat berpesta dan berdoa agar panennya kelak berhasil. Pada saat yang sama , ada seorang nenek renta yang juga penduduk kampung itu tidak memiliki sanak keluarga. Dia tidak bisa lagi bertani seperti yang lain. Bahkan untuk hadir ke pesta tanam pun tak bisa. 



     Kemudian seorang pemimpin kampung itu meminta seorang pemuda lajang dan seorang anak kecil untuk mengantarkan makanan dari pesta. Namun, ditengah perjalanan seorang pemuda dan anak kecil tadi memakan makanan titipan untuk sang nenek hingga habisa dan hanya tersisa tulang belulang. Akhirnya nenek itupun marah, diambilnya tempurung kelapa dan dipukul-pukul menjadi sebuah irama, ia mengambil seekor kucing dan kemudian ditarik sambil menari. Kucing itupun disiksa sampai akhirnya keluar banyak air dari berbagai sisi karena murka sang nenek dan kucing itu.

     Akhirnya penduduk berlarian ke kampung atas untuk menghindari air yang keluar di halaman-halaman rumah mereka. Hingga saat ini, kucing menjadi binatang yang sangat dikeramatkan di daerah Tinggi Raja. Itulah sedikit cerita dari penduduk Dolo seputar bukit kapur dan kawah putih.

     Untuk menuju Kawah Putih Tinggi Raja, dibutuhkan waktu sekitar 4-5 jam melalui jangan yang dipenuhi dengan bebatuan. Jalanan yang penuh debu bila kemarau dan bila musim hujan berubah menjadi kubangan lumpur. Rute yang digunakan dari Medan melalui Dolok Merangir-Tebing Tinggi-Dolok Masihul tepatnya di  simpang Kerapuh dan kemudian bisa dilanjutkan melalui Silau Dunia-Negeri Dolok-Silau Kahean-Nagari Dolok Morawa-Dolok Tinggi Raja. Jika anda melalui jalan tersebut. 

     Yuk para traveller silahkan di coba tempat wisata ini jika penasaran, Selamat Berpetualang.




     

Selasa, 10 Maret 2015

Danau Laut Tawar Aceh Tengah


     Danau Laut Tawar merupakan sebuah objek wisata di Provinsi Aceh. Lebih tepatnya di Dataran Tinggi Gayo, kabupaten Aceh Tengah. Keberadaan Danau Laut Tawar merupakan kebanggan masyarakat Aceh, karen objek wisata alam ini banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara. Danau ini menjadi sumber air yang dimanfaatkan tidak hanya oleh masyarakat di Kabupaten Aceh Tengah, namun juga oleh kabupaten lainnya.

     Banyak beredar cerita tradisional masyarakat Gayo tentang ikan depik, bentuknya seperti ikan hias bertubuh ramping bersisik putih berkilau dengan ukuran sebesar jempol tangan yang hidup di Danau Laut Tawar. Ceritanya, depik berasal dari butiran nasi yang dibuang kedanau. Ia akan muncul ke permukaan pada musim tertentu, khususnya pada saat musim hujan. Sebelum musim tiba, gerombolan depik bersembunyi di selatan danau, di kaki Gunung Bur Kelieten. Depik merupakan sebuah anugrah dari Tuhan kepada masyarakan Aceh tengah khususnya Gayo, meski terus-menerus dikonsumsi, ia tidak akan habis.


     Dua bukit yang mengapit danau ini, semakin memperlihatkan keindahan danau. Penyatuan perairan dan dataran memberi banyak sumber penghidupan bagi masyarakat, terutama di sekitar dataran tinggi Gayo. Sebutan laut disini karena luasnya danau ini seperti laut dan sebutan tawar karena air di tempat ini tidak asin. Air tawarnya menyimpan banyak sekali flora dan fauna, salah satunya yang paling terkenal yaitu ikan depik yang merupakan spesies ikan satu-satunya yang berada di Danau Laut Tawar.

     Di lokasi ini pengunjung dapat melihat masyarakat yang bercocok tanam dan memancing. Suatu aktivitas yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat di sekitar danau. Komoditi unggulan yang ditanam di dataran tinggi Gayo antara lain, adalah kopi Gayo(kopi arabika) yang sangat terkenal di Jepang, kentang, markisa, tomat, cabe, jagung, dan sayur-sayuran. Hasil komoditi perkebunan yang cukup terkenal adalah jeruk keprok Gayo dan alpukat.


     Danau yang indah ini terletak di sebelah timur Kota Takengon, di dataran tinggi Gayo (1.250m di atas permukaan laut), kecamatan Lut Tawar, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Ini merupakan danau terluas yang berada di aceh dengan luas 5.472Ha, panjang sekitar 17km dan lebar 5,5km.

     Akses menuju Takengon lebih mudah ditempuh melalui kota Bireun. Ada sebuah terminal kecil tempat berhentinya angkutan elf yang khusus ke Takengon. Lamanya perjalanan sekitar 5jam. Selain dari Bireun, jalan alternatif menuju Takengon dapat juga ditempuh melalui Blang Kejeren dan Kutacane. Saat sampai di danau ini terdapat satu kapal motor yang digunakan untuk membawa penumpang mengelilingi Danau Laut Tawar. Anda juga dapat bermalam disini karena juga terdapat beberapa penginapan bagi para wisatawan yang ingin bermalam di lokasi tersebut.