Cagar alam Lembah Anai merupakan sebuah kawasan hutan lindung yang berada di Sumatra Barat. Daerah ini memiliki banyak sekali hutan tropis yang lebat dengan beraneka ragam flora dan fauna. Hutan yang terletak di jalan Padang-Bukittinggi, lebih tepatnya melintasi Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Padang Pariaman. Kawasan hutan ini ditetapkan sebagai kawasan konservasi cagar alam, semenjak pemerintahan kolonial Belanda pada tahun 1992. Saat itu, kawasan yang ditetapkan sebagai cagar alam ini memiliki luas wilayah sekitar 221 ha dan masih dipertahankan hingga saat ini.
Banyak sekali pesona indah yaing bisa didapatkan di dalam Cagar Alam Lembah Anai ini termasuk kekayaan flora dan fauna yang langka. Keindahan alam yang dapat disaksikan yaitu, tiga air terjun dan satu telaga yang airnya berwarna kebiru-biruan. Ketiga air terjun tersebut berada di bagian barat Cagar Alam Lembah Anai.
Air terjun yang menjadi simbol Lembah Anai bahkan Sumatera Barat terletak di pinggir jalan lintas tersebut, dan dikenal sebagai Air Terjun Lembah Anai. Sementara dua air terjun lainnya masih tertutup oleh hutan, sehingga belum banyak dikenal oleh wisatawan. Bagi para wisatawan yang ingin menyaksikan dua air terjun tersebut dapat menempuh perjalanan sekitar 15 menit dari lokasi Air Terjun Lembah Anai.
Untuk para pelancong yang masih penasaran dengan keindahan panorama telaga juga dapat melihatnya dengan menempuh perjalanan 15 menit dari tepi jalan raya. Namun demikian, meski tak sempat menelusuri hutan lindung Lembah Anai, wisatawan bisa menikmati pesona yang ada di luar yang terlihat dari jalan raya. Selain Air terjun Lembah Anai yang menerobos bukit-bukit terjal dan jatuh tepat di sisi jalan yang menjadi pemandangan yang memanjakan mata.
Dari sisi jalan raya dapat pula kita lihat air Sungai Batang Anai yang mengalir dari Gunung Singgalang di sisi utara, dan anak-anak sungai dari Gunung Marapi. Pemandangan Lembah Anai sungguh memikat. Tak sulit menemukan pohon dengan batangnya yang sebesar lingkaran sumur. Akar-akar pohon yang menjuntai bisa kita nikmati di depan mata. Di tengah rimbun pohon dan jalan yang berliku-liku, kita akan melihat pula rel kereta membentang di antara bukit, tepat di atas jalan. Sangat menarik dan mempesona. Kontur jembatan rel kereta api di Lembah Anai akan mengingatkan kita pada jembatan yang sama di Purwakarta, Jawa Barat, jika kita melintasi jalan tol Cipularang.
Ada beberapa jembatan kereta di Lembah Anai, salah satunya jembatan plat baja sepanjang 50 meter yang sangat tinggi karena harus melintasi kawasan hutan Lembah Anai dan Sungai Batang Anai yang ada di bawahnya. Meski kurang terurus karena sudah tidak dipakai, jalur kereta ini masih utuh bentuk fisiknya. Kabarnya, jalur kereta di Lembah Anai ini akan direvitalisasi. Semoga saja segera terealisasi. Jika berkunjung ke Lembah Anai, sebaiknya jangan ketika musim hujan. Kata orang Minang, Sungai Batang Anai itu temperamental. Meskipun cantik ditatap mata, tapi sangat ganas kalau sudah marah. Bila hujan lebat tiba, airnya bukan saja meluap luber ke jalan, tapi juga merobohkan tembok jika kekuatannya sedang maksimal. Jadi, jangan heran jika lalu lintas di jalur ini tiba-tiba macet berkilo-kilo jika Sungai Batang Anai sedang marah.
Jadi, jika berniat melintasi dan menikmati Lembah Anai, datanglah ketika cuaca bersahabat.
Yuk para traveller silahkan di coba tempat wisata ini jika penasaran, Selamat Berpetualang.
Lembah Anai memang indah. Tapi terkadang airnya sering meluap sehingga mengakibatkan bencana bagi warga sekitar. O y, mampir juga ke blog ane gan. Hehe
BalasHapus